28
Oktober 1928 adalah sejarah. Sejarah yang terinspirasi pula oleh
sejarah. Para pelaku sejarah yang menyadari tentang pentingnya persatuan
dan kesatuan untuk meraih sebuah kemerdekaan. Perlawanan menentang
penjajahan yang bersifat kedaerahan adalah bukti gagalnya perjuangan.
Maka strategi pun diubah. Siasat diperbarui dan taktik perjuangan model
kedaerahan mulai ditinggalkan. Rasa senasib sepenanggungan sebagai
bangsa yang terjajah, merupakan modal kuat untuk bersatu.
Maka
berkumpullah para pemuda pada masa itu dalam sebuah kongres yang
dinamakan Kongres Pemuda II. Pertemuan ini dihadiri oleh
perwakilan-perwakilan dari organisasi kepemudaan. Di antaranya Jong Java,
Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,
dan Jong Ambon. Kongres ini akhirnya menghasilkan ikrar bersama yang
dinamakan Sumpah Pemuda. Dalam pertemuan ini pula lagu Indonesia Raya
pertama kali dikumandangkan oleh W.R. Supratman di depan peserta
kongres.
Adapun butir-butir yang terkandung dalam Teks Sumpah Pemuda ini berbunyi:
- Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
- Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
- Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar