Minggu, 29 September 2013

Tarbiyah itu Keren



 sumber:Imam Hasan Al Banna ^_^

PENGERTIAN TARBIYAH (Kadang dikenal istilah Liqo' juga)
  • Ada beberapa kata dalam bahasa arab yang searti dan senada dengan kata tarbiyah yaitu : ziyadah (penambahan), nas’ah (pertumbuhan), taghdiyyah (pemberian gizi), ri’ayah (pemeliharaan) dan muhafazhah (penjagaan).
  •  Atau bila dilihat dari kaidah ilmu nahwu berasal dari kata raba-yarbu (tumbuh berkembang), rabiya-yarba (tumbuh secara alami) dan rabba-yarubbu (memperbaiki, meningkatkan).
  • Pendidikan Islam mengarahkan kehidupan seorang muslim berkembang dan terus semakin matang. Sikap, perilaku, dan gaya hidupnya bersifat spesifik islami yang berinteraksi secara posiif, baik internal maupun eksternal. Sehingga ia dapat memancarkan arus Islam si tengah-tengah lingkungannya. Ia menjadi manusia yang tangguh yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai arus kehidupan yang melandanya. Tegasnya ia menjadi muslim yang muttaqin.
Seseorang dikatakan tertarbiyah bukan hanya karena dia udah punya murobi atau dah punya agenda “pekanan” aja… kalo Cuma itu kayaknya terlalu dikit dah… Oke… mari kita cek apa aja parameter2 yang bisa kita jadiin acuan buat kita evaluasi diri… apakah kita sudah tertarbiyah ato belon. Disini hanya akan diungkap delapan parameter aja, kalo misalnya ada tambahan silahkan ditambahkan… oke2. Istilah tarbiyah mungkin sudah akrab dengan kehidupan kita. Mungkin pula ia telah menjadi bagian penting dalam hidup kita. Atau mungkin, ia telah memakan seluruh waktu dan tenaga yang kita miliki. Lalu, seperti apakah tarbiyah?  Eko Novianto, dalam refleksi mutarabbi menjelaskan,  kita telah tarbiyah bila kita:
  • Yang pertamax “kita sudah tarbiyah jika kita terbuka terhadap perubahan” maksudnya adalah, ketika kita sudah tertarbiyah harusnya kita terbuka terhadap perubahan, hasil akhir dari semua proses pembelajaran adalah PERUBAHAN. Sikap terbuka dan mampu beradaptasi menjadi syarat utama seorang kader dakwah,  Seperti ulat, insan-insan tarbiyah bagaikan makhluk yang senantiasa bermetamorfosis. Ulat tarbiyah bukanlah ulat yang bertahan menjadi ulat. Ulat tarbiyah adalah ulat yang rela meninggalkan lezatnya dedaunan untuk sebuah masa depan. Bagaikan ulat yang berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu2, seorang insan tarbiyah harus selalu bermetamorfosis untuk berubah menjadi lebih baik. Yang jadi masalah adalah, ada beberapa insan tarbiyah yang sudah terlanjur besar di zona “nyaman” dan kadang sulit untuk berubah ketika kondisi lingkungannya sudah tak lagi “nyaman”
  • The second is “kita sudah tarbiyah jika mampu bersikap tegas dan menghindarkan diri dari sikap agresif, sebagai insan tarbiyah seharusnya kita menjadi insan yang tegas, bukan agresif. Menjadi insan yang tegas tidak harus menumbuhkan agresivitas. Produk dari tarbiyah adalah insan yang tegas dalam prinsip, memiliki determinasi yang tinggi, sabar dan ulet. Serta tidak dapat diprovokasi untuk hal yang kontraproduktif.  Para insan tarbiyah harus menyadari urgensi siasat jangka panjang dan penjagaan determinasi terhadap dakwah, oleh karena itu produk insan tarbiyah adalah tegas dalam prinsip,memiliki determinasi yang tinggi, sabar dan ulet, serta tidak dapat di provokasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang destruktif. Kita tak boleh menjelek-jelekkan lawan atau memfitnah rival atau bahkan menciderai kompetitor.
  • Yang ketiga adalah”kita sudah tarbiyah jika kita menjadi pribadi yang proaktif”, maksud disini adalah, kita sebagai insan tarbiyah harus menjadi pribadi-pribadi yang proaktif dalam hal yang bermanfaat, seperti yang dipesankan oleh Nabi kita Muhammad SAW “bersungguh-sungguhlah kamu dalam hal yang memberikan manfaat dan janganlah kamu lemah/mudah menyerah”.
  • The fourth is “kita sudah tarbiyah kalo sudah menjadi pribadi yang mawas diri”, kita tak boleh jadi pribadi yang gampang menyalahkan orang lain, justru sebagai insan tarbiyah kita harus menjadi pribadi yang mawas diri, sadar behwa setiap manusia dapat melakukan kesalahan, jangan sampai kita dapat melihat anak kuman di ujung sana tapi tak dapat melihat gajah didepan mata. Komunitas tarbiyah adalah kumpulan manusia yang memiliki sedikit kelebihan dan bertumpah ruah kelemahannya, tapi kita tak boleh menonjolkan kelemahan orang lain dan selalu menyembuhkn kelemahan diri.
  • Keempat, menjadi pribadi yang memiliki sikap mawas diri. Yaitu pribadi yang tidak mudah menyalahkan orang lain bukan manusia yang tergantung pada orang lain. Menilik kembali sejarah, ternyata para pahlawan kita memiliki jiwa merdeka dan jauh dari intervensi siapapun.. Pribadi yang sangat sadar bahwa sebuah jamaah dakwah apapun adalah institusi manusia dengan segenap kemanusiannya. Sehingga proses tarbiyah dengan segenap sarananya haruslah sangat dekat dengan pelajaran-pelajaran mawas diri.
  • Kelima menjadi pribadi yang mandiri. Yaitu bukan manusia yang tergantung pada orang lain. Menilik kembali sejarah, ternyata para pahlawan kita memiliki jiwa merdeka dan jauh dari intervensi siapapun.
  • Keenam, sosok yang berperasaan, tapi tidak emosional. Kita siap menghadapi ujian, serta tidak mudah terpukul oleh sebuah kegagalan. Konon, dalam setiap menyongsong pertempuran, para samurai selalu menyiapkan diri untuk kalah.
  • Ketujuh, sanggup belajar dari kesalahan. Seseorang yng menjadikan kesalahan yng dilakukannya sebagai salah satu cara untuk belajar. Terpukul dan sakit adalah hal yang wajar ketika seseorang melakukan kesalahan. Hal yang tidak wajar adalah perasaan sakitnya membunuh kemampuan belajarnya.
  • Kedelapan, hidup dimasa sekarang, bersikap realistis dan berfikir relatif. Tentunya kita tidak menjadi bagian dari masa lalu, dan menjadi pribadi yang mampu berpikir realistis dan memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan konsep atau idealismenya di dunia ini. Semoga kita semua betul-betul bisa memaknai tarbiyah. Jangan sampai kita telah memiliki asfek formal tarbiyah (Murabbi, liqa pekanan, mendapat materi yang berkelanjutan) tetapi belum mencerminkan hasil yang diharapkan. Sebagaimana sosok yang sama persis dengan pribadi yang diinginkan tarbiyah.
 ALASAN PERLU TARBIYAH : DARI ASPEK INTERNAL AJARAN ISLAM
  • Ar-Rasul membimbing umat manusia untuk keluar dari kebodohan.Dengan ciri-ciri : kebodohan (ajahl), kehinaan (Dzillah), kemiskinan (faqr) dan perpecahan (tanafur).
  • Kondisi umat Islam sekarang tidak memahami Islam itu sendiri sehingga akhirnya terjebak dalam kondisi kejahiliyahan modern dengan kesesatan yang lebih dahsyat dan nyata (QS.3:164) sehingga umat Islam berada pada tahap pengkeroposan yang diakibatkan oleh : a). kecintaan pada dunia yang berlebihan dan takut mati. b). saling berpecah belah c). mengkotak-kotakan ajaran Islam d). penyimpangan ajaran Islam seperti meng-sipilis-mekan (sekularesme,pluralisme dan liberalisme) Islam e). terbelenggu sinkritisme berbau TBC (tahayul, bid’ah & churofat) f). meninggalkan jihad.
  • Jalan keluar dari kesesatan salah satunya melalui pembinaan yang didalamnya diajarkan tilawah (dibaca & dibacakan), tazkiyah (pembersihan diri) dan ta’limul kitab wal hikmah (belajar Al-qur’an dan hadits) (QS. 2:151). Sehingga akan memperoleh nikmat yang akan mengantarkan kepada khoiru ummah (QS.3:110) dengan ciri-ciri : berpengetahuan (ilmu), terhormat (izzah), kekayaan (ghina) dan persaudaraan (ukhuwah).
DARI ASPEK INDIVIDU.
  • Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan (QS.91:8-10), hakikat jiwa tersebut menghadapi persoalan : secara fitrah jiwa yang pada dirinya terdapat kecenderungan kepada taqwa dan kecenderungan kepada dosa.
  • Adanya musuh bebuyutan (2:168-169) yang tidak hanya membuat perencanaan yang matang tapi juga merealisasikan (5:82) yang keduanya bagian dari langkah syetan (35: 6). Untuk menangkal serangan musuh diperlukan amal jama’i dikalangan kaum muslimin tak akan terjadi kecuali jika didahului oleh tarbiyah.
PERANAN TARBIYAH DALAM KEHIDUPAN
  • Peranannya dalam penerapan system Islam.(4:65)
  • Menjamin konsistensi muslim terhadap jamaahnya. (18:28)
  • Membentuk generasi Islami, keluarga Islami dan peradaban Islami. (3:110, 2:143,3:104)
  • Menumbuhkan kemakmuran yang penuh berkah (QS 7:96).
  • Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.(QS.106:3-4, 89:27-28)
  • Kebutuhan kemanusiaan.
  • Kewajiban agama.(9:122,2:174, 17:36,58:11, 66:6)
CIRI-CIRI TARBIYAH
  • Apa yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah (Rabbaniyah).
  • Menggunakan sarana dan akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
  • Pembinaan secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
TUJUAN TARBIYAH :
  • Memahami gambaran yang jelas mengenai Islam yang sempurna dan benar.
  • Membentuk kepribadian muslim secara utuh.
  • Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah
  • Keimanan dan ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah. 
  • Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat

~Buat sahabat yang ingin Tarbiyah,,, silahkan contak & Join to me... semoga bermanfaat! YOU_NIE  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar